Category: ARTIKEL


PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH ASESMEN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Aristiana P.Rahayu, Ratno Abidin, Aris Setiawan, Nur Indah Febriyanti, Hendrik Pandu Paksi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: 1) meningkatkan aktivitas mahasiswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini, 2) meningkatkan prestasi hasil belajar mahasiswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif pada mata kuliah asesmen untuk anak usia dini. Setting penelitian adalah mahasiswa FKIP prodi PG PAUD semester III, berjumlah 9 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini. Cara penelitian dilakukan melalui: 1.perencanaan (Plan), 2. pelaksanaan (Do), 3.refleksi (See). Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa. Rata-rata akktivitas mahasiswa siklus I sebesar 33,4 pada siklus II menjadi 37,5 pada siklus III sebesar 38,2 pada siklus IV sebesar 38,9. Pada siklus I rata-rata skor prestasi adalah 70,1 siklus II rata-rata skor prestasi 73,75 Siklus III rata-rata skor prestasi adalah 78,8 siklus IV rata-rata skor prestasi 81,6

Kata kunci: pembelajaran kooperatif, asesmen anak usia dini.

Artikel lengkap : didaktis vol 15 no 2 2015

   I. LATAR BELAKANG

Pengelolaan arsip yang dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang ada akan menghadirkan kemanfaatan besar bagi kehidupan organisasi, pemerintah, dan masyarakat. Ketersediaan arsip secara utuh, otentik, dan terpercaya, pada setiap kementerian/lembaga dan pemerintahan daerah akan memberikan dukungan nyata bagi pelaksanaan reformasi birokrasi utamanya untuk kemanfaatan penilaian kinerja, pertanggungjawaban kinerja, pelayanan publik, serta penyediaan alat bukti bagi kepentingan lain.

Kenyataan di lapangan, arsip di unit kearsipan umumnya masih belum dikelola secara optimal. Padahal unit arsip adalah awal dimana terciptanya arsip dan tempat dimana pengelolaan arsip dinamis dilakukan. Ada beberapa faktor penyebab mengapa penyelenggaraan kearsipan tidak berjalan sesuai dengan keinginan, diantaranya yaitu keterbatasan sumber daya manusia (arsiparis), kurangnya kepedulian terhadap pentingnya arsip, sarana dan prasarana yang kurang memadai, lemahnya alokasi anggaran untuk pengelolaan arsip, selain itu pemimpin organisasi dan penyelenggara pemerintahan belum menempatkan bidang kearsipan seimbang dengan nilai pentinganya arsip yang sebenarnya, bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Permasalahan pembinaan kearsipan secara prin Baca lebih lanjut

PENGERTIAN AUDIT INVESTIGASI

Suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-teknik yang umumnya digunakan dalam suatu penyelidikan atau penyidikan terhadap suatu kejahatan.
Karena tujuan audit investigasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan, maka pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit investigatif relatif berbeda dengan pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit keuangan, audit kinerja atau audit dengan tujuan tertentu lainnya.
Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai suatu audit dengan praduga/ indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang akan diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Kondisi tersebut, misalnya, akan mempengaruhi siapa yang akan diwawancarai terlebih dahulu atau dokumen apa yang harus dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit investigatif, jika memiliki kewenangan, auditor dapat menggunakan prosedur dan teknik yang umumnya digunakan dalam proses penyelidikan dan penyidikan kejahatan, seperti pengintaian dan penggeledahan

Auditor sebagai pelaksana Audit Investigasi
Audit investigatif terhadap indikasi korupsi bisa dilaksanakan oleh auditor di lembaga negara dan lembaga pemerintah serta auditor di lembaga non-pemerintah. Pelaksanaan audit investigatif di lembaga negara dan lembaga pemerintah terikat kepada ketentuan yang terdapat di dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara atau SPKN. Sementara itu, pelaksanaan audit investigatif oleh auditor di lembaga non-pemerintah dapat mengacu kepada standar pemeriksaan yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan standar seperti itu, di Indonesia misalnya Institut Akuntan Publik Indonesia atau standar pemeriksaan yang lain tergantung kepada keterikatan antara auditor dengan pemberi mandat audit. Baca lebih lanjut

Menapaki Tanah yang Berbeda Menatap Langit yang Sama

 Oleh Risse E. Rachmanita, S.Pd

                Lebih dari setahun raga ini mengabdi di Ujung Borneo, Sabah. Suka duka silih berganti mengisi hari-hari dalam menjalankan tugas mulia dari negeri, Indonesia. Berjuta rasa telah membekas di hati, semangat, cemas, ragu, kecewa, takut, sedih, berani, dan segala rasa lainnya. Semangat dan harapan mereka yang meneguhkan langkah untuk tetap berdiri, berjalan , dan berlari disini.

Sabah, negeri dengan berbagai unsur yang ada di dalamnya adalah tempat yang tak pernah ada dalam angan. Tapi kini saya telah menginjakkkan kaki di sini, ‘menikmatinya’ setiap hari.  Pemandangannya yang indah dengan sawit yang membentang luas di setiap arah kita memandang , bak permadani hijau yang mewah. Suhu udaranya yang menyengat, butiran-butiran debu yang terbawa angin seringkali membuat batuk-batuk, daya tahan tubuh teruji di tempat ini. Harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk sampai  di tempat, dimana ada barang-barang kebutuhan  hidup sehari-hari yang bisa dibeli, bandar (kota). Baca lebih lanjut

KAMPUNG HALAMAN EINA

Oleh : Hendrik Pandu Paksi)* 

 

Apakah anda pernah merindukan kampung halaman? Apa kira-kira yang membuat seseorang merindukan kampung halaman? Menurut saya, seseorang akan merindukan kampung halaman ketika orang tersebut sudah lama meninggalkan kampung halaman. Dengan kata lain, orang itu tidak berada di kampung halaman untuk waktu yang lama. Setiap orang memiliki ukuran sendiri-sendiri untuk merasakan lama atau cepat. Ukurannya adalah relatif. Saat kita melihat nomor antrian kita menunjukkan angka 424, sedangkan yang mendapat giliran baru nomor 5, maka kita akan merasakan lama, namun jika kita tahu bahwa seminggu lagi kekasih kita akan merantau, kita akan merasa waktu begitu cepat. Padahal dari antrian 5 sampai 424 mungkin tidak sampai memakan waktu sehari, lho kok tau? Iya… sebab biasanya kantor mempunyai jam kerja dan tidak akan mugkin mengeluarkan nomor antrian yang akan melebihi jam kerjanya. Jika lewat sehari biasanya antrian akan kembali dari nomor 1. Nah, secara matematik waktu seminggu akan lebih lama daripada 1 hari. Tapi mengapa orang mengatakan mengantri itu lama dan ketika kekasih akan pergi maka waktu dikatakan cepat? Inilah relativitas, tergantung apa yang dirasakan masing-masing orang. Oke, mari berhenti bicara soal waktu, kita kembali ke kampung halaman tadi.  Lalu,  jika ia tidak berada di kampung halaman, lalu berada dimana dia? Baca lebih lanjut

Di Balik Rimbunan Sawit tersimpan Harapan Masa Depan

Oleh: Anita Hartini Suryaman, S.Pd

Pesawat Malaysia Air Take off pukul 05.00 WIB 26 Juni 2012 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Malaysia Bagian Timur tepatnya di Sabah, pesawat yang membawa Duta Pendidikan Indonesia ini sempat transit selama 4 jam di Bandara KLIA, lalu menuju ke Kota Kinabalu dan di lanjutkan ke Tawau. Dari perwakilan 150 Duta Pendidikan Indonesia ini ada salah satu nama yaitu Anita Hartini Suryaman, SPd dengan berbekal tekad dan pengetahuan yang ada saya memberanikan diri meniggalkan Tanah Air untuk membantu mendidik anak-anak Indonesia yang berada di Sabah, Malaysia. Program tersebut adalah program dari Kemendikbud Indonesia. Tak terasa sudah 1 tahun saya mengemban tugas ini, dan inilah pengalaman saya selama menjadi Guru Indonesia di Tanah Sabah Malaysia ini.

Ribuan mata penuh harapan di balik Rimbunan Sawit

an1

Horeeee Ibu datang!!!

Teriakan anak-anak itulah yang selalu membuat saya semangat dan bisa melupakan homesick yang terkadang melanda hati saya, karena di tempat seperti ini butuh kesabaran untuk beradaptasi, karena dalam benak saya selalu terlintas, “mereka saja bisa bertahan kenapa saya tidak?” itulah penyemangat saya selama ini ketika berada di Tanah Sawit ini. Baca lebih lanjut

trauma.jpgMalaysia, seorang siswa Darja 1 yang belajar di sekolah Humana Child Aid Society menangis karena kehilangan penghapus. Humana merupakan pusat bimbingan belajar yang menangani pendidikan anak-anak Indonesia di negara bagian Sabah, Malaysia. Darja adalah sebutan untuk jenjang sekolah setingkat SD. Siswa tersebut menangis karena takut dimarahi orang tuanya. Baca lebih lanjut

SEPENGGAL KISAH PENDIDIK INDONESIA UNTUK ANAK- ANAK TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) PADA PUSAT BIMBINGAN HUMANA HOUSE 85

DI LADANG LABUK, SANDAKAN, SABAH, MALAYSIA

Oleh: Dwi Budiatun, S.Pd, Si

 

Sekumpulan anak-anak Indonesia yang terlahir dari orang tua yang mempunyai nasib kurang beruntung menyebabkan mereka harus pergi turut serta orang tuanya merantau dari tanah luhur kelahiran yang sebetulnya sangat kaya.  Salah satu tempat perantauan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ialah Sabah Malaysia yang mayoritas wilayahnya terdiri dari perkebunan kelapa sawit dengan jumlah luas lahan perkebunan mencapai 4,5 juta hektare. Sebagian besar TKI di Sabah tinggal bersama keluarga di daerah perkebunan kelapa sawit dan jauh dari perkotaan. Jika pada awalnya mereka dan anak-anaknya memperoleh jaminan pendidikan dari negeri yang terkenal dengan negara kerajaan, namun sejak 2002 kerajaan melarang anak-anak negara asing bersekolah di sekolah kebangsaan. Akibatnya banyak anak-anak TKI yang berada di Sabah kehilangan hak mereka untuk belajar apalagi mereka adalah anak-anak TKI illegal yang datang tanpa dokumen resmi.

Pusat Bimbingan Belajar Humana Child Aid Society merupakan lembaga sosial nonprofit Malaysia (NGO) dengan pendiri asal Swedia yang pertama kali memberikan pelayanan pendidikan sekedar bisa membaca, menulis, dan menghitung bagi anak-anak di perkebunan kelapa sawit wilayah Sabah serta mendapat izin operasional dari pemerintah setempat. Namun pihak Humana belum dapat memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh anak-anak TKI karena kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas pendukung. Berdasarkan alasan tersebut maka Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah mengirim pendidik ke Pusat Bimbingan Belajar Humana sejak tahun 2006. Penulis adalah pendidik angkatan tahun 2011 tahap 3 yang diberi tugas mengajar di Humana House 85 Ladang Labuk, Sandakan, Sabah.

Pusat belajar Humana House 85 berada di tengah perkampungan pekerja ladang sawit Labuk Estate dibawah koordinasi distrik Sandakan. Baca lebih lanjut

Biografi Perjalan Guru Indonesia dalam Memberikan Layanan Pendidikan bagi Anak-anak TKI di Ladang Sapi 2, Sandakan, Sabah, Malaysia

Hendrik Pandu Paksi, S.Pd, M.Pd.

Eka Nur Febriyanti, M.Pd

(Pendidik untuk pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia)

Dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas di masa depan, pendidikan memang mutlak diperlukan, bahkan UNICEF sebagai lembaga Dunia yang mengurusi masalah pendidikan sudah memberikan pernyataan bahwa anak-anak usia sekolah berhak untuk memperoleh pendidikan dan Negara wajib untuk memfasilitasi. Di Sabah yang mayoritas wilayahnya terdiri dari perkebunan kelapa sawit, sebagian besar pekerjanya adalah Tenaga Kerja Indonesia. Para TKI ini datang ke Sabah untuk bekerja dan banyak yang membawa serta anggota keluarga, termasuk anak-anaknya. Anak-anak TKI ini tinggal dan bersekolah mengikuti orang tuanya. Sebelumnya anak-anak Indonesia ini bersekolah di sekolah kebangsaan Malaysia, namun sejak 2002, kerajaan melarang anak-anak negara asing bersekolah di sekolah kebangsaan. Akibatnya banyak anak-anak Indonesia yang putus sekolah. Sebagai gantinya, pemerintah Malaysia menyerahkan urusan pendidikan anak-anak dari negara asing tersebut pada suatu lembaga yang bernama Humana Child Aid Society.

pan1Perkenalkan, kami adalah guru Indonesia yang dikirim oleh Kemdikbud untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia. Eka Nur Febriyanti, lahir di Mojokerto, 26 Februari 1986 dan Hendrik Pandu Paksi, lahir di Madiun, 31 mei 1984. Status kami adalah guru kontrak Kemdikbud untuk masa tugas 2011-2014. Kami bertugas mengajar anak-anak Indonesia di Humana 136 ladang sapi 2 estate, Sandakan, Sabah, Malaysia. Sapi 2 Estate terletak di distrik Sandakan, Sabah.

Di dalam estate ini terdapat satu sekolah Humana, yaitu Humana House 136. Sekolah ini terletak di tengah-tengah lapangan di antara masjid dan lapangan sepak bola. Sekolah tersebut juga dikelilingi blok atau lahan kelapa sawit pada bagian belakang sekolah. Merupakan suatu posisi yang cukup strategis dengan posisi sekolah yang berjarak kurang lebih 200 meter dari perumahan warga. Humana 136 ini berupa sekolah batu, bukan sekolah panggung seperti yang terdapat di beberapa wilayah yang lain. Baca lebih lanjut

Biografi Perjalanan Guru Indonesia dalam Memberikan Layanan Pendidikan Bagi Anak-Anak TKI di Ladang Sapi 2, Sandakan, Sabah, Malaysia

Oleh: Hendrik Pandu Paksi

(Pendidik untuk pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia)

Dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas di masa depan, pendidikan memang mutlak diperlukan, bahkan UNICEF sebagai lembaga Dunia yang mengurusi masalah pendidikan sudah memberikan pernyataan bahwa anak-anak usia sekolah berhak untuk memperoleh pendidikan dan Negara wajib untuk memfasilitasi. Di Sabah yang mayoritas wilayahnya terdiri dari perkebunan kelapa sawit, sebagian besar pekerjanya adalah Tenaga Kerja Indonesia. Para TKI ini datang ke Sabah untuk bekerja dan banyak yang membawa serta anggota keluarga, termasuk anak-anaknya. Anak-anak TKI ini tinggal dan bersekolah mengikuti orang tuanya. Sebelumnya anak-anak Indonesia ini bersekolah di sekolah kebangsaan Malaysia, namun sejak 2002, kerajaan melarang anak-anak negara asing bersekolah di sekolah kebangsaan. Akibatnya banyak anak-anak Indonesia yang putus sekolah. Sebagai gantinya, pemerintah Malaysia menyerahkan urusan pendidikan anak-anak dari negara asing tersebut pada suatu lembaga yang bernama Humana Child Aid Society.

3HUMANA 136 adalah salah satunya, Humana 136 merupakan pusat bimbingan belajar yang terletak di ladang Sapi 2 estate, Sandakan, Negara bagian Sabah, Malaysia. Ladang ini merupakan salah satu dari perusahaan milik Wilmar Company. Baca lebih lanjut

Gerakan Sadar Arsip

Viva Archiva!

Alamendah's Blog

Flora, Fauna, dan Alam Indonesia

BIMBINGAN DAN KONSELING

Guidance And Counseling Care Students

Sociology is my life

Lampaui Rasionalitas

journal_edu.424

MEMBUKA JENDELA DUNIA DENGAN PENGETAHUAN