Menapaki Tanah yang Berbeda Menatap Langit yang Sama
Oleh Risse E. Rachmanita, S.Pd
Lebih dari setahun raga ini mengabdi di Ujung Borneo, Sabah. Suka duka silih berganti mengisi hari-hari dalam menjalankan tugas mulia dari negeri, Indonesia. Berjuta rasa telah membekas di hati, semangat, cemas, ragu, kecewa, takut, sedih, berani, dan segala rasa lainnya. Semangat dan harapan mereka yang meneguhkan langkah untuk tetap berdiri, berjalan , dan berlari disini.
Sabah, negeri dengan berbagai unsur yang ada di dalamnya adalah tempat yang tak pernah ada dalam angan. Tapi kini saya telah menginjakkkan kaki di sini, ‘menikmatinya’ setiap hari. Pemandangannya yang indah dengan sawit yang membentang luas di setiap arah kita memandang , bak permadani hijau yang mewah. Suhu udaranya yang menyengat, butiran-butiran debu yang terbawa angin seringkali membuat batuk-batuk, daya tahan tubuh teruji di tempat ini. Harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk sampai di tempat, dimana ada barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari yang bisa dibeli, bandar (kota). Baca lebih lanjut