Archive for Oktober, 2013


Menapaki Tanah yang Berbeda Menatap Langit yang Sama

 Oleh Risse E. Rachmanita, S.Pd

                Lebih dari setahun raga ini mengabdi di Ujung Borneo, Sabah. Suka duka silih berganti mengisi hari-hari dalam menjalankan tugas mulia dari negeri, Indonesia. Berjuta rasa telah membekas di hati, semangat, cemas, ragu, kecewa, takut, sedih, berani, dan segala rasa lainnya. Semangat dan harapan mereka yang meneguhkan langkah untuk tetap berdiri, berjalan , dan berlari disini.

Sabah, negeri dengan berbagai unsur yang ada di dalamnya adalah tempat yang tak pernah ada dalam angan. Tapi kini saya telah menginjakkkan kaki di sini, ‘menikmatinya’ setiap hari.  Pemandangannya yang indah dengan sawit yang membentang luas di setiap arah kita memandang , bak permadani hijau yang mewah. Suhu udaranya yang menyengat, butiran-butiran debu yang terbawa angin seringkali membuat batuk-batuk, daya tahan tubuh teruji di tempat ini. Harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk sampai  di tempat, dimana ada barang-barang kebutuhan  hidup sehari-hari yang bisa dibeli, bandar (kota). Baca lebih lanjut

KAMPUNG HALAMAN EINA

Oleh : Hendrik Pandu Paksi)* 

 

Apakah anda pernah merindukan kampung halaman? Apa kira-kira yang membuat seseorang merindukan kampung halaman? Menurut saya, seseorang akan merindukan kampung halaman ketika orang tersebut sudah lama meninggalkan kampung halaman. Dengan kata lain, orang itu tidak berada di kampung halaman untuk waktu yang lama. Setiap orang memiliki ukuran sendiri-sendiri untuk merasakan lama atau cepat. Ukurannya adalah relatif. Saat kita melihat nomor antrian kita menunjukkan angka 424, sedangkan yang mendapat giliran baru nomor 5, maka kita akan merasakan lama, namun jika kita tahu bahwa seminggu lagi kekasih kita akan merantau, kita akan merasa waktu begitu cepat. Padahal dari antrian 5 sampai 424 mungkin tidak sampai memakan waktu sehari, lho kok tau? Iya… sebab biasanya kantor mempunyai jam kerja dan tidak akan mugkin mengeluarkan nomor antrian yang akan melebihi jam kerjanya. Jika lewat sehari biasanya antrian akan kembali dari nomor 1. Nah, secara matematik waktu seminggu akan lebih lama daripada 1 hari. Tapi mengapa orang mengatakan mengantri itu lama dan ketika kekasih akan pergi maka waktu dikatakan cepat? Inilah relativitas, tergantung apa yang dirasakan masing-masing orang. Oke, mari berhenti bicara soal waktu, kita kembali ke kampung halaman tadi.  Lalu,  jika ia tidak berada di kampung halaman, lalu berada dimana dia? Baca lebih lanjut

Gerakan Sadar Arsip

Viva Archiva!

Alamendah's Blog

Flora, Fauna, dan Alam Indonesia

BIMBINGAN DAN KONSELING

Guidance And Counseling Care Students

Sociology is my life

Lampaui Rasionalitas

journal_edu.424

MEMBUKA JENDELA DUNIA DENGAN PENGETAHUAN