PEMBELAJARAN TERPADU MODEL IMMERSED (PEMBENAMAN)

  1. Pendahuluan

Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000; 1) adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pendekatan pembelajaran seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Arti bermakna di sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/ pengembangan topik atau tema. Pada langkah awal ini, guru mengajak siswa untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan.

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Pendekatan berangkat dari teori yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak (Depdikbud dalam Lutfiana, 2006; 12).

Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan kurikulum,yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu. Fogarty (1991; xv) mengemukakan sepuluh tipe pembelajaran terpadu, yaitu: tipe fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam dan beberapa disiplin ilmu.

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran untuk siswa yang sudah memiliki tingkat kemampuan berpikir tinggi (Fogarti, 1991; 86).

  1. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed

Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak.

Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pebelajar, akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari pebelajar immersed (Fogarti, 1991; 86).

Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.

  1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
  1. Prinsip penggalian tema
  1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran.
  2. Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
  3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
  4. Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
  5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
  6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).
  7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
  1. Prinsip pengelolaan KBM
  2. Prinsip evaluasi, yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri (self evaluation/ self assessment) disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
  3. Prinsip reaksi, yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang ingin dicapai melalui dampak pengiring.
  1. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal (single actor) yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
  2. Pemberian tanggung jawab individu ke kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
  3. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang muncul yang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
  1. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed

Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4)

Menurut Hadisubroto (2000; 2), dalam merancang pembelajaran terpadu setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (1) menentukan tujuan, (2) menentukan materi/media, (3) menyusun scenario KBM, dan (4) menentukan evaluasi. Secara rinci, tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tahap perencanaan, terdiri dari :
  2. Tahap Pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
  3. Tahap evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
  1. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
  2. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit pelajaran.
  3. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
  4. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
  5. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
  1. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
  2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
  3. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
  1. Kelebihan dari Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe immersed yakni sebagai berikut:

  1. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.
  2. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
  3. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
  1. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada pembelajaran terpadu tipe immersed diantaranya adalah:

  1. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.
  2. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan  pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
  3. Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.
  4. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.

Diagram yang menggambarkan pembelajaran terpadu tipe immersed sebagaimana dijelaskan dalam Fogarti (1991; 90)

  1. Pemetaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
  1. Mata Pelajaran IPS
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi  Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya  Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan sumber daya alam di indonesia
  1. Mata Pelajaran IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Mengidentifikasi keadan sumberdaya alam di Indinesia
  1. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar
Mengungkapkan pikiran perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan Menuliskan pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar
  1. Mata Pelajaran Matematika
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

 

Melakukan operasi hitungan campuran

 

Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
  1. Kesimpulan

Model pembelajaran terpadu tipe immersed adalah suatu pembelajaran yang menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi.

Pada pembelajaran ini, tidak lagi berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada para siswa sebagai individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.

Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, R., 1991, The Mindful School: How to Integrate The Curicula, Skylight Publishing, Illinois.

Lutfiana, A. F., 2006, Implementasi Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed, Makalah Komprehensif Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Sains, PPS Unesa, Surabaya.

Prabowo, 2000, Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK Millenium III. Makalah disampaikan pada seminar dan lokakarya Jurusan Fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI)

Suprayekti, dkk., 2003, Pembaharuan Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta.